UDAH USIA SEGINI KOK BELUM NIKAH-NIKAH? KOK MASIH JOMBLO BELUM PUNYA PASANGAN?

 Hihih, kali ini pengen ngebahas tentang orang-orang yang selalu tanya kapan nikah, yang pastinya sering banget membuat kita gerah yah hehe, mereka selalu berpatokan sama umur wkwk..

Jawab aja : "JODOHKU LAGI OTW, HEHEHE"

gini gini deh, menikah itu bukan soal usia yah tapi soal kesiapan.. usia 20 tahun pun jika memang sudah siap menikah ya bisa aja menikah toh? banyak sekali pertimbangannya untuk menuju pernikahan.

Pernikahan itu hal yang sakral loh, tidak main-main tidak hanya memikirkan kesenangannya saja, jelas tidak seperti yang kita lihat di drama korea ataupun di postingan selebgram instagram yang terpampang nyata keuwu-uwuan orang-orang setelah menikah, hehe tidak semudah itu ferguso...

Kita harus punya ilmu dulu untuk menikah, menikah gak gampang lho, selain mencari pasangan hidup yang sefrekuensi dengan kita, kita juga perlu memahami karakter pasangan kita nanti, kita gak mungkin kan kalau cuma menilai dari kelebihannya saja atau hanya melihat dari apa saja yang sudah dia punya? gak mungkin kan kalau kita hanya menilai dari situ... kita harus cari tau dulu apa kelemahannya,  kekurangannya kira-kira bisa kita terima atau enggak, Menikah bukan soal menerima kelebihan tapi juga harus bisa menerima segala kekurangan pasangannya, yap harus saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kalo kelebihannya semua orang juga pasti menerima kelebihan setiap manusia, tapi belum tentu bisa menerima kekurangannya. 

Makanya, 

"Untuk Mencintai seseorang kita harus mengetahui terlebih dahulu kekurangannya apa, kekurangannya masih bisa kita terima atau tidak? dan bagaimana sikap kita dalam mengahadapi kekurangan dari pasangan kita?" 

Point diatas menurut saya penting banget sih, hehe.... Kita belum mencintai seseorang, kalau kita tidak bisa menerima kekurangan seseorang... 

Coba kalau kita hanya melihat dari kelebihannya saja, misalnya dari Uang/Harta/Jabatannya gitu? tapi kalau karakternya ga bisa kita terima ya untuk apa kan? memang sih segalanya butuh uang, tapi uang bukan segalanya. Kita jadi cewek juga gak matre kan, kita cuma realistis aja yang penting calon pasangan kita ini bertanggung jawab, beragama, cukup dengan 1 wanita, menghargai kita sebagai wanita, humoris, ya kalau dia beragama dia pasti tau lah bagaimana memperlakukan dengan baik istrinya nanti wkwk..

JANGAN KELAMAAN JOMBLO NTAR CEPET TUA GAK ADA YANG MAU, JANGAN KEBANYAKAN MILIH NANTI GAK LAKU-LAKU

Yaa kira-kira seperti itulah ya mulut-mulut jahat netijen, hehe... Justru selama Jomblo ini adalah masa-masa dimana saya atau kita sebagai wanita2 jomblo *azek untuk memperbaiki diri kita, meningkatkan value kita sebagai wanita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, agar suatu saat nanti Allah mempertemukan kita dengan laki-laki yang baik juga, ada kok di Q.S An-Nur Ayat 26 yang berbunyi :

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ

"Perempuan keji untuk laki-laki yang keji, Laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula), dan Perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang, mereka mempunyai ampunan dan rezeki yang mulia (surga)" 

Hehe, lagi pula apa salahnya sih jika kami sebagai wanita ingin mendapatkan jodoh yang terbaik menurut Allah, emang salah yah? enggak kan? terus kenapa nyinyir? Toh, Jodoh, maut, rezeki itu sudah ditentuin sama Allah, kita sebagai manusia ya berusaha dan berikhtiar aja untuk mendapatkan itu semua. 

Lagi juga kan kita bukan barang, lantas kenapa bilang gak laku-laku? hehe, semua orang juga pasti mau menikah kok, hanya saja mungkin waktunya belum tepat, mungkin jodohnya masih sibuk untuk memperbaiki diri agar ketika bertemu kita dia sudah dalam versi terbaiknya..sama halnya seperti kita, positif thinking aja sama Allah, Allah maha tau apa yang kita butuhkan.

Sebelum menikah, harus banyak belajar, mumpung masih jomblo nih masih banyak waktunya untuk terus belajar, mempersiapkan diri untuk menjadi istri yang sholehah dan ibu yang baik untuk anaknya nanti. sebagai wanita, kita harus pahami beberapa faktor :

1. PASTIKAN MENTAL KALIAN UDAH SIAP ATAUPUN INNER CHILD KALIAN UDAH        SEMBUH

Jika kalian punya problem dimasa kecil kalian, entah itu trauma, entah itu ada permasalahan dengan orang tua kalian, entah itu luka batin yang tidak kunjung sembuh, jika kalian ingin menikah, kalian wajib banget sembuhin luka batinnya dulu, agar nanti setelah kalian menikah, kalian gak inget-inget lagi tuh luka batin yang dulu terjadi saat kalian kecil, jangan sampai ini menjadi boomerang yah untuk rumah tangga kalian nanti, jangan sampai luka itu terus bertambah setelah kalian menikah, jangan yah.. setelah menikah meskipun pasti ada aja permasalahan, setidaknya kita bisa menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut dengan bijak agar kedepannya rumah tangganya bahagia terus, kan enak suasananya kalau adem ayem, tentram, damai, serasa di surga hehe...

Karena banyak banget orang yang bercerai karena sebenernya belum siap mentalnya, hanya ikut-ikutan orang aja, atau hanya karena diomongin belum nikah-nikah, sehingga belum ada persiapan mentalnya, tapi yaudah nikah-nikah aja tanpa ada planning kedepannya, ketika ada konflik dalam rumah tangga ia tidak bisa menghadapi dengan bijak, alhasil bertengkar, banyak masalah KDRT, banyak kasus perselingkuhan juga, dan lain sebagainya..ujung-ujungnya anak yang menjadi korban atas orang tuanya, amit-amit yah semoga setelah kita menikah nanti hubungannya langgeng hingga tua nanti Aamiin. 

Oh iyah, ketika kita ada problem dengan pasangan, kalau bisa jangan sampai orang lain tahu, kita harus tutup rapat-rapat kekurangan pasangan kita dari orang lain, agar rumah tangga kita gak ada campur tangan dari orang lain, gak ada celah bagi orang lain untuk masuk kedalam rumah tangga kita, orang ketiga dalam pernikahan tuh banyak banget bukan hanya kasus perselingkuhan yah, tapi orang ketiga disini bisa jadi keluarga kita sendiri, entah itu orang tua, mertua, kakak, adik, om, tante, ipar, sepupu, dan lain-lain. Karena kalau rumah tangga kita diikutcampurin sama orang kan gak enak yah, mereka cukup tau bahagianya saja, usahain ada apa-apa jangan ngadu ke keluarga, usahain apa-apa kalau ada masalah diselesaikan berdua sama pasangan, dicari solusinya bareng-bareng sama pasangan, jangan gengsi untuk minta maaf duluan ke pasangan meskipun bukan kita yang salah,  harus saling mengerti dan memahami satu sama lain sih, hehe

2. FINANCIAL 

Financial menjadi hal yang sangat krusial ketika sudah menikah, misalnya : siapa nih yang akan mengelola keuangan, siapa yang akan menabung untuk persiapan hal lainnya, hal ini wajib banget dibahas dan diputuskan bersama pasangan supaya nantinya gak ada problem-problem dalam urusan financial. 

Ada banyak juga orang yang bercerai karena urusan financial, maka dari itu usahain balance dulu financialnya, harus bener-bener bisa mengelolanya dengan baik setidaknya cukup tidak kekurangan, mau makan ada uang untuk belanja sayur, anak mau sekolah ada biaya untuk sekolahnya, mau ngasih orang tua ataupun mertua ada uangnya, dll. Wanita gak matre kok, cuma ya realistis aja seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dan jika laki-laki baik tau agama pasti akan otomatis bertanggung jawab untuk kehidupan istri dan anaknya.

3. KEINGINAN PUNYA ANAK

Diskusikan dengan calon pasangan kita, setelah menikah nanti apakah mau langsung program punya anak atau menunda dulu? wajib banget dibicarakan agar pasangan kita nanti bisa mempersiapkan segalanya untuk keputusan tersebut.

Tapi, perlu digarisbawahi ..

Gak semua orang yang setelah menikah cepet punya anaknya, ada yang harus menunggu beberapa tahun baru dikasih kepercayaan sama Allah untuk punya anak, sebenernya tergantung bagaimana sikap kita dan pasangan kita nantinya, intinya jangan mendengarkan omongan orang lain karena banyak banget case tentang ini.. Kebahagiaan kamu dan pasangan kamu yang menciptakan. Apapun yang terjadi, tetep terima apapun keadaan pasangan kita.

Banyak kisah pasangan-pasangan yang inspiratif contohnya Irwansyah dan Zaskia Sungkar, Natta Rezza dan Wardah Maulina, Masya Allah mereka begitu sabarnya menanti bertahun-tahun hingga pada akhirnya Allah memberikan kepercayaan untuk mempunyai buah hati.

4. TABUNGAN

Dengan menabung, kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya nanti dikemudian hari, untuk biaya-biaya tidak terduga, seperti pendidikan anak, renovasi tempat tinggal, atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan dan liburan. Disamping itu, tabungan juga bisa menjadi dana darurat jika sewaktu-waktu sumber utamamu terganggu.

5. KARIER

Sebelum menikah wajib banget diskusikan dengan pasangan kita, beberapa orang mungkin keberatan jika pasangan wanitanya tetap bekerja serta memiliki karier, tidak sedikit pria yang memilih untuk bekerja seorang diri agar wanita dapat fokus menangani rumah tangga, oleh sebab itu harus dibuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum menikah.

Tapi, kebanyakan wanita ingin tetap bisa menghasilkan uang sendiri diluar uang dari suami, kita pengen menjadi wanita yang independent, jika suatu saat hal buruk menimpa suami kita, kita tetap bisa berdiri tegak membantu keuangan kita, karena kita sumber penghasilan juga, bukan berarti ingin melebihi suami, enggak ga gitu kok, alangkah baiknya dibicarakan baik-baik kepada suami.

Kalau memang seandainya, suami tetap tidak mengizinkan untuk bekerja, paling tidak kita bisa mempunyai usaha yang bisa dikerjakan dari rumah sehingga tidak mengganggu kehidupan rumah tangga dan tetap bisa mengurus anak dengan baik. 

segala hal perlu dibicarakan terlebih dahulu, surga istri ada pada suaminya hehe, yang penting mengambil keputusannya tidak dengan EGO masing-masing yah.

6. TEMPAT TINGGAL

Banyak pasangan yang setelah menikah memilih untuk tinggal sendiri, dan tidak tinggal bersama mertua ataupun orang tua, alasannya sudah jelas ingin mandiri dan ingin menikmati rumah tangga tanpa campur tangan orang lain, ataupun mengantisipasi agar terhindar dari konflik-konflik biar tetap adem ayem, namun ada juga beberapa orang yang memilih untuk tinggal bersama orang tua ataupun mertuanya, perlu didiskusikan terlebih dahulu ya soal ini sama pasangan kita nanti. 

Kalau keputusannya akan tinggal bersama orang tua ataupun mertua, ya gapapa juga sih, tapi yang penting jangan ngadu ya kalau ada masalah-masalah dalam rumah tangga, mending dibicarakan ke pasangan aja sebelum dibicarakan ke orang lain. Kalau misalkan ada kekurangan dari pasangannya bilang aja ke pasangannya baik-baik, dan tutupi kekurangan pasangannya didepan orang tua ataupun mertua, agar hubungan kekeluargaan tetap baik.

7. PARENTING

Ketika kita dipercayakan sama Allah untuk mendapatkan buah hati, pastinya kita harus memikirkan bagaimana sih didikan kita terhadap anak kita nanti?

Semua orang kan pastinya pengennya punya anak yang baik, penurut, santun, dan lain-lain, tapi dibalik itu juga kan gak semua anak yang langsung nurut gitu aja, makanya pentingnya parenting untuk membentuk karakter anak kita nantinya gimana, ini perlu didiskusikan juga sih sama pasangannya nanti. hehe, (saya sendiri masih belajar sih tentang parenting ini, tapi insyaallah sedikit-sedikit paham).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Oh iyah, terus banyak banget nih cerita dari temen-temen yang mempersoalkan tentang Mahar, Resepsi dan lain-lain. Usahakan disesuaikan aja dengan budget yang dimiliki daripada maksain kan, gak baik juga untuk kehidupan nantinya hehe.. ya sebisa mungkin diobrolin baik-baik yah.. misalnya punya tabungan sekian, yang ingin dipakai untuk budget pernikahan sekian, sisanya untuk kehidupan setelah menikah nanti. Gak perlu gengsi-gengsian sih sekarang hehe.. banyak kok orang yang pernikahannya sederhana tapi hidup rumah tangga nya adem ayem aja malah bahagia hehe yang terpenting jangan dengerin omongan orang lain yah... Kalau budget lebih yah gapapa banget mau ngadain resepsi gede-gedean juga gapapa banget, hehe yang penting disesuaikan aja dengan budgetnya yah dan yang terpenting didiskusikan juga dengan keluarga, maunya seperti apa, nanti baru deh dikolaborasikan.

Terus soal Mahar, kembali lagi yah ke budget dari laki-lakinya gimana? Kalau dari saya pribadi sih saya gak mempermasalahkan soal mahar mau mahar berapa, saya pasti menjawab terserah yang penting gak memberatkanmu dan juga gak merendahkanku. Soalnya, kalo matokin mahar gitu takutnya gimana-gimana yah hehe... mendingan terserah dari calonnya aja. Mahar itu beda yah dengan biaya resepsi, hehe. Soalnya banyak banget orang mengira kalo mahar itu sama dengan biaya resepsi. Mahar itu yang dikasih sama Calon suaminya untuk Calon istrinya, dan itu sepenuhnya milik istrinya hehe setauku gitu ya.. mungkin kalau dari kalian yang punya pendapat lain boleh nih di sharing biar sama-sama paham kan.. (akupun juga masih belum terlalu paham yah).

saya pernah baca :

Dalam Al Quran Surat Annisa ayat 4, yaitu “Berikanlah mahar (mas kawin) pada wanita yang kamu nikahi sebagai sebuah pemberian dengan penuh kerelaan. Jika mereka menyerahkan kepadamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati”.

.

.

“Sebaik-baik wanita ialah yang paling murah maharnya.” (HR. Ahmad, ibnu Hibban, Hakim & Baihaqi).

Berarti kita sebagai wanita jangan minta mahar gede-gede juga kan, dan sebagai pihak laki-laki juga pasti tau mahar apa yang pantas untuk calon pasangannya. Tapi jujur, kalau saya seandainya ditanya mau mahar apa? ya saya pasti jawab "Apa saja asal tidak memberatkanmu dan juga tidak merendahkanku, tapi ada satu hal bahwa aku pengen banget calon suamiku menghadiahkan hafalan surat arrahman dan membacakannya ketika akad nikah nanti". 

"ITS MY DREAM MAS!!" Hehehe... jangan serius-serius amatlah ya bacanya, xixi..

Terus kan nih, ketika  kita memutuskan untuk menikah pasti semuanya sudah kita pertimbangkan banget kan,,, ilmu pranikah kita sudah cukup, ilmu parenting kita juga sudah cukup, dan harus dipastikan inner child kita ataupun luka di masa lampau sudah benar-benar sembuh agar ketika kita menikah tidak menimbun luka lagi, hehe..

Sering banget nih denger tentang kisah rumah tangga orang, banyak banget yang cuma memikirkan hari H pernikahannya saja tapi tidak memikirkan kehidupan setelah nikahnya..

Yap, Relationship Goal versi kita ini mau kayak gimana? hehe...

Gak mungkin yang namanya pernikahan adem ayem terus, pasti ada aja kan lika-likunya, pasti ada aja kan ujiannya... kalau kita gak memikirkan hal ini secara matang, amit-amit ya kalau mental kita gak siap menghadapinya kebanyakan orang bercerai. Makanya semuanya itu harus balance, perlu kita pertimbangkan.

Banyak orang bilang, 5 tahun pernikahan itu pasti ada aja masalahnya, entah diuji di perekonomian, entah diuji dengan orang ketiga (bukan perselingkuhan ya amit2, tapi orang ketiga disini tuh maksudnya orang-orang yang ikut campur dengan masalah rumah tangga kita) entah itu orang tua, entah itu kaka, entah itu adek, entah itu ipar kita, mertua kita, keluarga lain-lain, atau bahkan orang lain. Makanya supaya hal tersebut gak terjadi, ya sebisa mungkin jangan ngomong ke orang lain, keep sendiri aja udah, jangan ada masalah sedikit ngadu ke orang tua, gimana kita gak diikutcampurkan rumah tangganya? wkwk. atau ada problem lain yah.. misalnya orang sekitar kita toxic nih ngomongin hal-hal yang menjelekkan kita ataupun pasangan kita, kita jangan tanggepin dan malah marahin pasangan kita, wkwk yang ada malah berantem, mending didiskusikan aja kan lebih adem...

banyak loh ketoxic'an itu, contoh hal kecil deh "si A masak bayem masa pake gula, rasanya ga enak yah" , nah pasangan kita nih harus jaga image kita juga loh.. jawab aja "enak kok rasanya, mohon dimaklumi ya selama single kan blm pernah masak jadi setelah nikah dia punya effort yang tinggi untuk masakin saya saja itu sudah luar biasa menurut saya:" Tapi kan kebanyakan yg pernah saya lihat dari orang-orang sekitar saya yang udh nikah,  jarang banget ada yang bilang baiknya gitu, kebanyakan bilangnya pasti gini "iyah masakan istri saya gak enak, enakan masakan ibu saya, istri saya mah baru belajar masak" jadinya mindset orang jadi negatif ke istrinya, kasian kan jadi istrinya, wkwk.

Terus soal Anak, cara kamu mendidik anakmu itu urusan kamu dan pasanganmu, jangan dengerin omongan negatif dari orang sekitar yah.. Misal nih anaknya kurus pasti ada aja tuh orang iseng yang bilang "ih si A kok kurus sih ga dikasih makan ya, penyakitan yah?" Nyelekit banget kan ya kalo ada yg ngomong gitu rasanya pengen pites aja pake cabe rawit hehe... Sehat atau tidaknya anak itu tidak bergantung pada kurus atau gemuknya, gapapa ga gemuk yang penting aktif, justru yang menjadi persoalan jika anak kita ini gak aktif.. makanya gunanya parenting sejak awal.. 

dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang terjadi, hehe akan sangat panjang jika dijelaskan disini, udah dulu ya, kayaknya segitu dulu deh bahasnya... next kapan-kapan kita bahas lagi yah... 

Terimakasih temen-temen yang udah mau baca tulisan amatir ku yang panjang lebar ini, mungkin ini baru hanya dari pendapatku, jika kalian punya pendapat lain boleh nih komentar atau berbagi ilmunya disini, aku mah apa atuh masih belajar juga untuk hal ini.. hehe...

Semoga yang belum mendapatkan Jodoh, didekatkan Jodohnya sama Allah yah, hehe....


Salam Bahagia,

Dina Amalia Permatasari



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi IBU seperti yang Allah mau - Resume Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus

CHICKEN

KEHILANGAN, LALU CARA MOVE ON DARI KEHILANGAN BAGAIMANA?